Indonesia memiliki keanekaragaman hayati. Fauna Indonesia tersebar luas. Persebaran fauna dipengaruhi faktor geografis. Peta persebaran fauna memberikan informasi penting. Informasi tersebut meliputi jenis fauna, lokasi habitat, dan karakteristik unik. Indonesia kaya akan fauna endemik. Fauna endemik membutuhkan perlindungan khusus. Artikel ini membahas peta persebaran fauna di Indonesia. Penjelasan mendalam akan disajikan.
Peta Persebaran Fauna di Indonesia: Pembagian Wilayah dan Karakteristiknya: Inilah Peta Persebaran Fauna Di Indonesia Beserta Penjelasannya
Indonesia, sebagai negara kepulauan yang luas, memiliki keanekaragaman fauna yang luar biasa. Persebaran fauna di Indonesia tidaklah merata, melainkan mengikuti pola tertentu yang dipengaruhi oleh faktor geografis, iklim, dan sejarah geologi. Untuk memahami persebaran ini, para ahli membagi wilayah Indonesia menjadi beberapa zona fauna utama. Berikut adalah penjelasan mendalam mengenai peta persebaran fauna di Indonesia:
Garis Wallace dan Garis Weber: Pembatas Alam yang Signifikan
Dua garis imajiner yang sangat penting dalam memahami persebaran fauna di Indonesia adalah Garis Wallace dan Garis Weber. Garis Wallace, yang ditarik oleh Alfred Russel Wallace, memisahkan fauna tipe Asia (Oriental) di bagian barat Indonesia dengan fauna tipe Australis di bagian timur. Garis Weber, yang ditarik oleh Max Weber, menandai batas antara fauna Australis murni dengan fauna peralihan (Wallacea) di wilayah tengah Indonesia.
Perbedaan fauna di kedua sisi Garis Wallace sangat mencolok. Di sebelah barat garis ini, kita menemukan fauna yang mirip dengan fauna Asia, seperti harimau, gajah, badak, dan orangutan. Sementara itu, di sebelah timur garis ini, kita menemukan fauna yang lebih mirip dengan fauna Australia, seperti kanguru pohon, burung cendrawasih, dan kuskus.
Zona Fauna di Indonesia: Oriental, Wallacea, dan Australis
Berdasarkan garis Wallace dan Weber, wilayah Indonesia dapat dibagi menjadi tiga zona fauna utama:
- Zona Oriental (Asia): Meliputi Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan. Fauna di wilayah ini memiliki kemiripan dengan fauna Asia daratan.
- Zona Wallacea (Peralihan): Meliputi Sulawesi, Nusa Tenggara (kecuali Bali), dan Maluku. Fauna di wilayah ini merupakan campuran antara fauna Oriental dan Australis, serta memiliki banyak spesies endemik.
- Zona Australis: Meliputi Papua dan Kepulauan Aru. Fauna di wilayah ini memiliki kemiripan dengan fauna Australia.
Karakteristik Fauna di Setiap Zona:
Setiap zona fauna memiliki karakteristik fauna yang unik. Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai fauna di setiap zona:
1. Zona Oriental (Asia):
Zona Oriental dicirikan oleh keberadaan mamalia besar seperti:
- Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae): Kucing besar endemik Sumatera yang terancam punah.
- Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus): Subspesies gajah Asia yang hanya ditemukan di Sumatera.
- Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus): Badak bercula satu yang sangat langka dan hanya ditemukan di Taman Nasional Ujung Kulon, Jawa.
- Orangutan Sumatera (Pongo abelii) dan Orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus): Kera besar endemik Indonesia yang terancam punah.
- Beruang Madu (Helarctos malayanus): Beruang terkecil di dunia yang ditemukan di Sumatera dan Kalimantan.
Selain mamalia besar, zona ini juga kaya akan berbagai jenis burung, reptil, amfibi, dan ikan.
2. Zona Wallacea (Peralihan):
Zona Wallacea dikenal karena memiliki banyak spesies endemik, yaitu spesies yang hanya ditemukan di wilayah tersebut dan tidak ditemukan di tempat lain. Beberapa contoh fauna endemik di Zona Wallacea adalah:
- Anoa (Bubalus depressicornis dan Bubalus quarlesi): Kerbau kerdil endemik Sulawesi.
- Babi Rusa (Babyrousa celebensis): Babi unik dengan taring yang tumbuh menembus hidungnya, endemik Sulawesi.
- Komodo (Varanus komodoensis): Kadal terbesar di dunia yang hanya ditemukan di beberapa pulau di Nusa Tenggara Timur, seperti Komodo, Rinca, dan Flores.
- Maleo (Macrocephalon maleo): Burung unik yang mengerami telurnya di tanah panas, endemik Sulawesi.
- Kuskus Beruang (Ailurops ursinus): Marsupial arboreal endemik Sulawesi.
Fauna di Zona Wallacea menunjukkan campuran karakteristik fauna Oriental dan Australis. Misalnya, terdapat beberapa jenis burung paruh bengkok (parrot) yang merupakan ciri khas fauna Australis, namun juga terdapat mamalia seperti tarsius yang lebih mirip dengan fauna Oriental.
3. Zona Australis:
Zona Australis dicirikan oleh keberadaan marsupial (mamalia berkantung) dan burung-burung berwarna cerah. Beberapa contoh fauna khas di Zona Australis adalah:
- Kanguru Pohon (Dendrolagus spp.): Kanguru yang hidup di pepohonan, ditemukan di Papua.
- Burung Cendrawasih (Paradisaeidae): Famili burung dengan bulu yang sangat indah dan beragam, banyak ditemukan di Papua.
- Kasuari (Casuarius spp.): Burung besar yang tidak bisa terbang, ditemukan di Papua.
- Kuskus (Phalangeridae): Marsupial arboreal yang ditemukan di Papua dan Kepulauan Aru.
- Walabi (Wallabia): Mirip kanguru, tetapi lebih kecil, ditemukan di Papua.
Selain marsupial dan burung, zona ini juga memiliki berbagai jenis reptil, amfibi, dan ikan yang unik.
Tabel Persebaran Fauna di Indonesia: Contoh Spesies
| Zona Fauna | Contoh Spesies | Keterangan |
|---|---|---|
| Oriental | Harimau Sumatera | Kucing besar endemik Sumatera |
| Oriental | Gajah Sumatera | Subspesies gajah Asia yang hanya ditemukan di Sumatera |
| Wallacea | Anoa | Kerbau kerdil endemik Sulawesi |
| Wallacea | Komodo | Kadal terbesar di dunia, endemik Nusa Tenggara Timur |
| Australis | Kanguru Pohon | Kanguru yang hidup di pepohonan, ditemukan di Papua |
| Australis | Burung Cendrawasih | Burung dengan bulu indah, banyak ditemukan di Papua |
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna, Inilah Peta Persebaran Fauna Di Indonesia Beserta Penjelasannya
Persebaran fauna di Indonesia dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain:

- Geografis: Bentuk kepulauan Indonesia mempengaruhi isolasi geografis yang mendorong evolusi spesies endemik.
- Iklim: Perbedaan iklim antara wilayah barat dan timur Indonesia mempengaruhi jenis vegetasi dan habitat yang tersedia bagi fauna.
- Sejarah Geologi: Pergerakan lempeng tektonik dan perubahan permukaan laut di masa lalu mempengaruhi konektivitas antar pulau dan persebaran fauna.
- Aktivitas Manusia: Perburuan, perusakan habitat, dan perubahan iklim akibat aktivitas manusia mengancam keberadaan fauna di Indonesia.
Konservasi Fauna di Indonesia
Keanekaragaman fauna di Indonesia merupakan aset yang sangat berharga. Oleh karena itu, upaya konservasi fauna sangat penting untuk menjaga keberlangsungan hidup spesies dan ekosistem yang ada. Beberapa upaya konservasi yang dilakukan di Indonesia antara lain:
- Pembentukan Taman Nasional dan Cagar Alam: Kawasan konservasi ini bertujuan untuk melindungi habitat alami fauna dan mencegah perburuan liar.
- Penegakan Hukum: Penegakan hukum terhadap pelaku perburuan liar dan perdagangan ilegal satwa liar.
- Program Penangkaran: Program penangkaran satwa liar yang terancam punah untuk meningkatkan populasi mereka.
- Edukasi dan Kesadaran Masyarakat: Meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya konservasi fauna.
Dengan memahami peta persebaran fauna di Indonesia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, kita dapat lebih menghargai keanekaragaman hayati yang kita miliki dan berkontribusi pada upaya konservasi fauna di Indonesia.
Semoga artikel ini memberikan wawasan baru tentang kekayaan fauna Indonesia. Terima kasih sudah menyempatkan waktu untuk membaca. Jangan lupa mampir lagi ya, siapa tahu ada artikel menarik lainnya yang bisa menambah pengetahuanmu!










