Kewarganegaraan Digital dalam Membangun Good and Clean Government

Erina Ulya

Halo teman-teman, kembali lagi bersama saya untuk membahas topik menarik tentang peran kewarganegaraan digital dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berkelanjutan atau yang biasa disebut good and clean government.

Di era digital saat ini, pemanfaatan teknologi informasi menjadi semakin masif dalam berbagai bidang termasuk penyelenggaraan pemerintahan. Keterbukaan informasi dan partisipasi publik kini bisa dilakukan secara digital melalui beragam platform daring seperti situs web, media sosial, aplikasi mobile, dan lainnya.

Kondisi ini tentu membuka peluang sekaligus tantangan tersendiri. Di satu sisi, kemudahan akses informasi dan partisipasi warga negara secara digital dapat mendorong terwujudnya good and clean government. Namun di sisi lain, tantangan literasi dan inklusi digital yang belum merata menjadi PR bagi pemerintah.

Nah, untuk memaksimalkan potensi positif era digital ini, diperlukan apa yang disebut kewarganegaraan digital atau digital citizenship. Apa sih itu kewarganegaraan digital dan bagaimana perannya dalam mewujudkan good and clean government? Yuk kita bahas lebih lanjut!

Kewarganegaraan Digital

Kewarganegaraan Digital: Pengertian dan Ruang Lingkup

Secara sederhana, kewarganegaraan digital didefinisikan sebagai kemampuan seseorang untuk berpartisipasi dan berkontribusi secara bijak di dunia digital. Lebih spesifik lagi, kewarganegaraan digital mencakup 9 elemen utama, yaitu:

  1. Literasi Digital
  2. Etika Digital
  3. Hukum Digital
  4. Hak Digital
  5. Keamanan Digital
  6. Komunikasi Digital
  7. Akses Digital
  8. Kesehatan Digital
  9. Hak Cipta Digital

Dari 9 elemen di atas, literasi digital menjadi pondasi dasar yang harus dikuasai. Literasi digital adalah kemampuan memahami dan menggunakan informasi digital secara bijak, termasuk keterampilan mengakses internet, berkomunikasi dan berkolaborasi daring, hingga keterampilan teknis seperti coding dan data analytics.

Dengan literasi digital yang memadai, seseorang dapat memahami etika berperilaku di dunia digital (etika digital), mematuhi aturan main yang berlaku (hukum digital), mengetahui haknya (hak digital), melindungi privasi dan data pribadinya (keamanan digital), hingga menghargai karya intelektual orang lain (hak cipta digital).

Nah, kembali ke topik utama kita, bagaimana peran kewarganegaraan digital dalam mewujudkan good and clean government? Mari kita bahas lebih detail di bagian berikutnya!

Peran Kewarganegaraan Digital dalam Membangun Good and Clean Government

Berdasarkan ruang lingkupnya, kewarganegaraan digital memiliki peran strategis dalam mendorong terwujudnya pemerintahan yang bersih, transparan, dan berkelanjutan (good and clean government), antara lain:

1. Meningkatkan Transparansi Informasi Publik

Salah satu syarat good and clean government adalah keterbukaan informasi publik. Dengan kewarganegaraan digital yang memadai, masyarakat bisa mengakses informasi pemerintahan secara daring dan memantau penggunaan anggaran negara.

Contoh penerapannya adalah situs Open Budget Indonesia yang memvisualisasikan postur dan realisasi anggaran pemerintah pusat. Data anggaran disajikan secara interaktif dalam bentuk grafik dan diagram sehingga mudah dipahami masyarakat awam.

2. Mendorong Partisipasi Publik Secara Daring

Selain transparansi, partisipasi publik juga kunci penting good and clean government. Berkat kemajuan teknologi, kini warga negara bisa menyampaikan aspirasi dan terlibat dalam pengambilan keputusan pemerintah tanpa harus bertatap muka.

Contoh penerapannya adalah fasilitas e-Musrenbang di mana masyarakat bisa mengusulkan rencana pembangunan daerah secara daring yang nantinya akan dibahas lebih lanjut pada acara Musrenbang.

3. Memudahkan Pelaporan Pelanggaran Secara Daring

Elemen hukum digital dalam kewarganegaraan digital memungkinkan masyarakat melaporkan tindak pidana korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) yang melibatkan penyelenggara negara secara daring.

Contoh penerapannya adalah situs Lapor KPK yang memungkinkan siapa pun melaporkan dugaan korupsi yang dialami atau disaksikan. Pelapor dijamin kerahasiaan identitasnya oleh KPK.

4. Menciptakan Sistem Pelayanan Publik yang Lebih Baik

Dengan dukungan kewarganegaraan digital, pemerintah bisa memberikan layanan administrasi pemerintahan yang lebih cepat, mudah, dan murah lewat platform digital.

Contoh penerapannya telah dirintis oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta lewat Jakarta Smart City. Beberapa layanan seperti pembayaran pajak dan pengurusan KTP bisa diselesaikan secara daring.

Nah, itu tadi beberapa contoh peran kewarganegaraan digital dalam mewujudkan good and clean government. Sederhananya, kewarganegaraan digital menciptakan ekosistem digital yang sehat bagi penyelenggaraan pemerintahan yang bersih, transparan, dan demokratis.

Tantangan Implementasi Kewarganegaraan Digital

Tantangan Implementasi Kewarganegaraan

Meski demikian, upaya mewujudkan kewarganegaraan digital tidaklah mudah. Masih banyak tantangan yang harus dihadapi pemerintah, mulai dari minimnya literasi digital masyarakat hingga ketimpangan akses internet antardaerah.

Berdasarkan survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), meski penetrasi pengguna internet di Indonesia terus meningkat, pada 2021 masih sekitar 24,5 persen penduduk yang belum mengakses internet.

Selain itu, kesenjangan literasi dan inklusi digital antara warga kota dan desa masih cukup lebar. Survei yang sama menunjukkan skor literasi digital rata-rata warga desa hanya 38,7 dari skala 100, jauh di bawah rata-rata nasional sebesar 52.

Oleh karena itu, tantangan terbesar implementasi kewarganegaraan digital adalah bagaimana menjamin akses internet yang merata bagi seluruh warga negara dan meningkatkan literasi digital masyarakat terutama di pelosok desa.

3 Strategi Meningkatkan Literasi Digital Masyarakat

Nah, untuk menjawab tantangan di atas, berikut 3 strategi yang bisa diterapkan pemerintah untuk meningkatkan literasi digital masyarakat:

1. Memasukkan Literasi Digital sebagai Mata Pelajaran Wajib

Cara paling efektif meningkatkan literasi digital adalah dengan memasukkannya sebagai mata pelajaran wajib di sekolah, terutama di jenjang SD dan SMP. Materi yang diajarkan bisa dimulai dari pengenalan komputer dan internet, penggunaan software dasar, hingga etika dan keamanan digital.

Dengan begitu, sejak dini peserta didik sudah terlatih untuk menggunakan teknologi digital dengan bijak sebagai bekal di kemudian hari.

2. Menyelenggarakan Pelatihan Literasi Digital bagi Masyarakat

Strategi lainnya adalah rutin mengadakan pelatihan literasi digital yang ditujukan bagi masyarakat umum, baik di perkotaan maupun pedesaan. Materi pelatihannya bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing daerah.

Program pelatihan ini bisa melibatkan relawan digital daripada pemuda atau mahasiswa TI untuk berbagi pengetahuan dan keterampilan digital dasar kepada warga setempat.

3. Optimalisasi Posdaya sebagai Pusat Inklusi Digital

Langkah berikutnya adalah memanfaatkan Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) di setiap desa sebagai pusat inklusi digital bagi warga sekitar. Posdaya bisa dilengkapi fasilitas komputer dan akses internet yang bisa dimanfaatkan warga untuk meningkatkan literasi digitalnya.

Posdaya juga bisa menjadi tempat pelatihan literasi digital sekaligus menjembatani warga desa untuk mengakses layanan pemerintahan daring.

Nah, itu dia tadi 3 strategi yang bisa diterapkan untuk meningkatkan literasi digital masyarakat. Tentu saja masih banyak strategi lain yang bisa dilakukan, tapi ketiga hal di atas merupakan langkah awal yang paling krusial.

Penutup

Yak, demikian pembahasan panjang lebar kita tentang peran kewarganegaraan digital dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berkelanjutan. Intinya, kewarganegaraan digital adalah kunci untuk memaksimalkan potensi positif teknologi informasi dalam penyelenggaraan pemerintahan di era digital ini.

Namun tantangannya, upaya implementasi kewarganegaraan digital tidak mudah mengingat literasi dan inklusi digital masyarakat kita yang masih terbatas. Oleh karena itu, kuncinya adalah memastikan akses internet dan peningkatan literasi digital untuk seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali.

Semoga artikel ini bisa menambah wawasan kita tentang peran strategis kewarganegaraan digital dalam membangun good and clean government. Sekian dulu dari saya, terima kasih sudah membaca artikel ini dari awal sampai akhir

Erina Ulya

Gadis mungil yang suka baca dan bersepeda, senang menulis dan berbagi

Share:

Related Post

Leave a Comment